TAPANULI UTARA – ASARPA
Monika Hutauruk (45), seorang dosen di Akademi Perawat (Akper) Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara, ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di asramanya pada Jumat (30/8/2024). Korban yang merupakan warga Desa Hutauruk Hasundutan, Kecamatan Sipoholon, Taput, diduga kuat dibunuh oleh pasangannya, Boy Sandi Hutauruk (38), seorang pria beranak dua yang telah menjalin hubungan asmara sejenis dengan korban sejak tahun 2022.
Kapolres Taput, AKBP Ernis Sitinjak SIK, mengungkapkan bahwa penemuan jasad korban berawal dari laporan seorang saksi bernama Faisal. Petugas segera turun ke tempat kejadian perkara (TKP) di asrama Akper Tarutung di Jalan Kolonel Liberty Malau, Tarutung. Saat tiba di lokasi, korban ditemukan dalam posisi terlentang dengan darah yang mengalir dari hidung dan mulutnya.
“Hasil visum di rumah sakit Tarutung mengindikasikan bahwa korban tewas akibat tindak pidana, bukan karena penyakit jantung seperti yang semula diduga oleh keluarga,” ujar AKBP Ernis dalam konferensi pers di Mapolres Taput pada Senin (2/9/2024). Meskipun keluarga korban awalnya menolak dilakukan otopsi, pihak kepolisian berhasil meyakinkan mereka demi kepentingan penyidikan.
Baca Juga
Dosen Akper Taput Tewas Bersimbah Darah di Kamar, Diduga Korban Pembunuhan
Dosen Akper Taput Tewas Bersimbah Darah di Kamar, Diduga Korban Pembunuhan
Hasil penyelidikan intensif akhirnya mengarah pada Boy Sandi Hutauruk, seorang sopir angkutan umum yang juga merupakan warga Dusun Lumban Rihit, Desa Hutauruk Hasundutan, Kecamatan Sipoholon, Taput. Boy ditangkap pada Sabtu (31/8/2024) dan mengakui perbuatannya membunuh korban setelah terjadi pertengkaran hebat di antara mereka.”Pelaku mengaku membunuh korban setelah keduanya terlibat hubungan seksual sesama jenis di kamar asrama korban. Pertengkaran terjadi karena korban menagih utang sebesar Rp 3 juta kepada pelaku, yang membuat pelaku emosi dan nekat mengambil kabel setrika untuk menjerat leher korban hingga tewas,” jelas AKBP Ernis. (Tim**)